Menyantap Lotek Bandung di Cianjur
Lotek Bandung di Cianjur, Lokasi di Cugenang tidak jauh dari Bidang TNGGP |
Hari Ahad (03/11) Kota Cianjur terasa panas. Dihari libur Cianjur ramai, apalagi dipusat-pusat keramaian seperti alun-alun Kota Cianjur di depan Mas Agung Cianjur dan area Ruko Jalan Mangunsarkoro (Tugu Tauco belok kanan dari arah Puncak.
Lotek Bandung di Cianjur
Sebelum ngadem sedikit ke arah Puncak, saya dan istri memutuskan untuk mampir di warung lotek yang ada di Cugenang, dekat Bidang TNNGGP. Lotek Bandung namanya, tapi ada di Cianjur. Warung lotek ini merupakan salah satu teempat favorit saya. Selain menyediakan lotek di warung ini juga bisa pesan karedok, petis atau rujak. Di Cianjur biasa menyebut rujak itu dengan sebutan petis. Nah kalau karedok, itu mungkin dibeberapa tempat disebut juga gado-gado.
Lotek dan Karedok
Perbedaan antara Lotek dengan Karedok terletak pada bahannya. Kalau bumbunya mah sama saja, yaitu bumbu kacang, cuma di karedok biasa ditambah cikur sedikit. Bahan Karedok itu terbuah dari sayuran yang masih mentah, seperti kol, bonteng alias timun, kacang panjang, terong dan lainnya. Sedangkan lotek, bahannya terbuat dari sayuran yang sudah di kukus atau dalam bahasa Sunda mah diseupan disebutnya. Jadi kol, kacang panjang, kangkung dan lainnya sudah dalam keadaan matang. Hanya saja tidak pakai terong ataupun bonteng.
Lotek di warung Lotek Bandung, Cianjur satu piring full plus telur rebus |
Lotek di sini tuh porsinya banyak, saya mah menyebutnya premium. Satu piring penuh. Selain sayuran dan juga kerupuk, loteknya juga ditambahkan telur rebus. Jadi sebenarnya cukup mengenyangkan untuk porsi sarapan ataupun makan siang mah. Saya kemarin sengaja tidak sarapan pagi dulu, jadi pas mampir sekalian sarapan dan makan siang satukan, brunch dengan lotek.
Saya pesan dua porsi lotek dan satu nasi. Setelah habis, perlu waktu untuk diam dulu sambil menunggu dicerna dahulu, sebenarnya kekenyangan jadi perlu waktu agar loteknya bergeser dulu di perut.
Jadi menyantap Lotek Bandung di Cianjur menjadi cerita saya dan istri di hari ahad, sangat mengeyangkan sambil berceloteh tentang inspirasi "bagaimana kalau lotek menjadi menu diet". Sambil saya berujar "Makanan orang tua dahulu mah emang sehat-sehat".
Memang cara dan gaya hidup orang tua jaman dahulu seperti patut untuk saya tiru lagi. Mulai dari cara masaknya sampai juga bungkusnya. Kalau saat ini orang-orang banyak yang berkampanye tentang makan sehat dan gerakan cinta lingkungan, ternyata orang tua jaman dulu sudah lebih dulu mengajarkan makanan sehat dan cinta lingkugan. Local wisdom, begitu katannya.
Gabung dalam percakapan