Masih bisa Menemukan Makanan Berbungkus Daun? Ini Nih Makanan Yang Masih Bertahan Berbaju Daun
Makanan berbungkus daun merupakan hal yang lumrah ditemui dikala tempo dulu, mungkin lain ceritanya untuk saat ini. Tetapi meskipun lumayan rada sulit untuk menemukan makanan berbungkus daun, nyatanya hal tersebut masih bisa ditemui.
Saya akan coba melist makanan yang sampai saat ini masih menggunakan daun sebagai bungkusnya.
Buras dan Lepet
Buras dan Lepet ini menggunakan daun pisang sebagai bungkus nasi yang ada di dalamnya. Buras dan lepet merupakan makanan yang populer di masyarakat tempo dulu, saya rasa pun demikian untuk saat ini. Meski tak sepopuler dulu buras dan lepet ini masih eksis dan bisa kita temui di pasar tradisional termasuk pasar subuh di Cipanas atau beberapa warung di perkampungan biasanya masih menjual buras dan lepet.
Nasi Uduk
Nyatanya masih ada nasi uduk yang menggunakan daun pisang sebagai bungkus nasi. Di beberapa tempat ada yang menggabungkan bungkus nasi dari kertas dengan daun pisang di dalamnya. Di daerah yang swasembada daun pisang, nasi uduk full menggunakan daun pisang sebagai bungkusnya.
Nasi Timbel
Rasanya belum afdol kalau nasi timbel bungkusnya tidak menggunakan daun pisang, atau mungkin tidak bisa disebut nasi timbel ya? Nasi timbel atau kata orang Sunda mah, sangu timbel merupakan nasi yang dibungkus dengan bentuk menyerupai silinder atau tabung menggunakan daun pisang. Ada keistimewaan ketika nasi dibungkus daun pisang yang disebut sangu timbel ini, yaitu nasi terasa tetap leuleus alias empuk meski tidak dihangatkan atau sudah berjam - jam disimpan. Selain itu sangu timbel ini pun aromanya mantap betul, yang tak lain efek dari daun pisang tersebut. Kalau ke kebun atau naik gunung dan dibekali sangu timbel, makan siang terasa lebih nikmat apalagi kalau ditemani kerecek teri dengan bawang daun dan cengeknya yang disatupadukan. Selain itu sampahnya atau bungkusanya tadi pun bisa busuk karena merupakan sampah organik, jadi tak masalah kalau kita buang dengan tertib di kebun. Ingat buangnya tertib jangan asal buang.
Lemper
Saat ini banyak lemper yang berevolusi dengan bungkusan plastik. Namun beberapa masih ditemukan lemper berbungkus daun pisang. Adapula yang menggabungkan keduanya, plastik dan daun. kebayang? saya pernah melihatnya. Bukan hanya melihat, tapi pas saya waktu SMP kalau jajan lemper, yang ada ya lemper dengan bungkusan daun pisang sedikit dan plastik sebagai bungkusan paling luar. Tapi kalau ke pasar Cipanas, di jajaran makanan tradisional, saya sering membeli lemper dengan bungkusan daun pisang. Bahkan daun pisangnya ada efek terbakar dan berminyak yang menambah aroma lempernya tambah nikmat. Eh tahu lemper kan?
Bacang
Bacang merupakan makanan yang sering saya makan ketika saya SD. sebenarnya tidak sering juga sih, persisnya setiap hari minggu, karena hari minggu saya bisa jajan di si Amang tukang sayur dan juga suka jual bacang. Bacangnya biasanya isi daging ayam dan daun bawang yang terasa manis. kalau bacang bungkusaannya menggunakan daun jagung. Kini saya biasa menemukan bacang di pasar Cipanas, -lah pasar Cipanas sering kesebut ya. saya jadi terpikir, bagaimana pengrajin bacang bisa tetap produksi bacang ketika tidak musim panen jagung.
Wajit Cililin
Wajit, banyak sebenarnya macam - macam wajit. Ada wajit kacang, wajit ketan, wajit kelapa dan lain sebagainya. Wajit Cililin ini memang beda sendiri, dilihat dari bentuk maupun bungkusnya. Kalau biasanya wajit berbungkus kertas- kertas khusus wajit yang biasa disebut kertas wajit yang kadang juga dipakai oleh kita untuk kertas layang - layang, wajit Cililin ini menggunakan daun jagung sebagai bungkusnya. berbeda dengan bacang yang menggunakan daun bacang segar, wajit ini menggunakan daun jagung yang sudah kering sebagai bungkusnya. jadi untuk bungkus wajit ini bisa nytok daunjagung kering. jaga - jaga kalau lagi ga musim panen jagung.
Nah ini merupakan beberapa makanan yang menggunakan daun sebagai bungkus dan masih bisa kita jumpai sampai saat ini. Selain sebagai warisan kearifan lokal dengan memanfaatkan yang ada disekitar lingkungan dan alami, hal tersebut juga ramah lingkungan loh, karena bekas bungkusnya bisa terurai secara alami. Semoga kebiasaan membungkus makanan dengan daun masih bisa bertahan.
Dari sekian yang saya sebutkan, kira - kira ada makanan lain yang juga menggunakan daun sebagai bungkusnya?
Gabung dalam percakapan